18 Mar 2011

a land of dream

now, it's official to call it "a land of dream"
ga tau kenapa, dari pertama kali saya menginjakkan kaki disini
saya bilang ini adalah "dunia mimpi"
mimpi saya yang dulu ingin kuliah ke luar negeri terkabul
so, i'm standing here as a master student
mimpi saya untuk keluar dari rumah juga
karena saya selalu berpikir, kemandirian saya akan lengkap jika saya keluar dari rumah
keluar dari kota tempat lahir saya
dan memberikan saya sedikit waktu untuk merindukan surabaya
mimpi saya ini mempertemukan saya dengan banyak hal :
travelling ke singapore yang cuma nyebrang jembatan, ke batam yang cuma naik fery,
tidur siang di pantai ngadep Laut Cina Selatan, bisa merasakan angin kencang dari Selat Melaka,
having hours discussion in English with my Sudanese lab mate,
sampe bisa menghitung dari satu - sepuluh dalam bahasa Aceh, Minang dan Arab.
the last part, is the part i love the most..
meeting some new friends from across the Khatulistiwa. i never got a Minangnese friend, but here i got some Minangnese bestfriends..
dari mereka saya belajar mengenal budaya Indonesia,
dari mereka saya belajar bagaimana mereka memandang suku Jawa
dan dari saya mereka belajar...hmmm bahasa Jawa tentu saja
hahhahaaa
saya jadi tahu dimana letak kehebatan mereka2 ini, dan pada hal apa sebaiknya saya menjaga perasaan mereka. ok, then friendship is always about feeling right???
bagaimana membuat mereka nyaman dengan saya, dan tentu saja saya nyaman dengan mereka.
is that all?? just a friendship story???
no, i give the most wanted story from me...(heemm...GR dikit :)))
here...in this land of dream, i met him
him the one who were my best friend, and then we didn't realize when the friendship turn into a love.
tidak pernah menyangka bisa mengenal seorang pria diluar suku Jawa
dan tidak pernah menyangka pernah menjadi seseorang yang spesial untuknya
ketika liburan tiba, dan kami sama-sama harus kembali ke kampung halaman
baru terasa kalau Indonesia itu luas.
paspor kami sama2 hijau, dengan lambang garuda di depannya
ditulis dengan bahasa yang sama
tapi sayang....tempat pengeluaran paspor yang berbeda juga membuat jarak itu semakin jauh
setiap kembali dari liburan,
yang ada dalam kepala saya hanya : this is my dream land, karna saya hanya bisa bersamanya disini, hanya bisa merasa memilikinya disini, tapi apakah dia memang hanya mimpi untuk saya???
dan pagi ini..pertanyaan itu terjawab ya, dia memang cuma mimpi saya ternyata
tapi meskipun begitu, saya cuma pengen minta semua yang sudah saya lakukan dengannya jadi sebuah keikhlasan.
semoga dia bahagia disana...
dan saya ga perlu kalimat penjelasan
your profile on that soc-net has already explain it all
*i only let myself cry just for today, he's not allowed to blow my life again tomorrow n days after*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dear Rika & friends ...