28 Feb 2011

Pertama: Ajang Keroyokan Kami

Wahhhh,,, Sukses juga saya memasuki halaman pertama blog ini,,,

Ini bakal jadi blog keroyokan the Gozz ya ??? Perkenalkan, nama saya Erna,,, Saya adalah teman dari Rika, tp saya terbiasa manggil dia: Webeq,,, Webeq ngajakin utk berkontribusi di lahan per-blog-an nya,,, Dia sudah lama ngeksis dan mgkn karena teman-temannya ini suka ngobrol, jadilah diajakin juga,,, Semoga saya bisa kasih sumbangsih info yang penting dan menarik ya disini,,, Dan kalo mak ujug-ujug (tiba-tiba) ada postingan yang bau-bau curhat ato malah tanya-tanya, mohon dimaklumi,,,

Sedikit info saja, mohon bersiap dengan segala tata bahasa saya yang berantakan dan mungkin akan kalian jumpai kata-kata yang tidak baku,,, Jika kalian temukan, jangan sungkan untuk menanyakan,,,


Sekian untuk kesempatan pertama kita,



-eRNa-

our maturity vs our ages

has anybody heard about Prefrontal Cortex (PFC)??
itu adalah bagian dari otak kita yang bertindak sebagai pengambil keputusan, penentuan tingkah laku, tindakan dalam komunitas sosial dan kematangan berfikir.
PFC ini baru akan matang ketika manusia berusia 25 tahun, hal inilah yang mendasari kenapa kenakalan-kenakalan remaja itu sangat bervariasi dan kebanyakan adalah social behavior nya
tapi ternyata di dunia nyata,
tidak semua orang yg berusia 25 tahun keatas itu sudah matang dengan pemikirannya.
mari kita ambil contoh :
Gayus Tambunan, semua orang di Indonesia saya rasa sudah sering mendengar nama ini.
apa yg dilakukannya?? dia korupsi, disaat umurnya yang beranjak 30an tahun.
seharusnya dengan logika normal, orang yang PFCnya sudah matang, tidak akan melakukan tindakan yang akan mempermalukan dirinya sendiri. dengan berkorupsi tentu saja orang akan sadar malu untuk dipandang orang lain sebagai orang yang tidak jujur, tidak amanah dengan pekerjaan.
Nazriel Irham (a.k.a. Ariel), naah yang ini juga kita semua pasti tahu dia. seorang penyanyi yang sedang naik daun bersama band-nya dan baru saja memulai karir sebagai pemain film. karna tindakan bodohnya itu, semua prestasi2-nya seakan2 hilang ditelan bumi.
karena melihat dua hal itu, akhirnya saya menyimpulkan sendiri.
orang-orang yang seperti ini (read : yang berumur diatas 25tahun tapi masih tidak bisa mengambil sikap) adalah orang-orang yang tidak benar.
bisa karena dari kecil didikannya adalah seperti itu, bisa karena dia diinformasikan hal yang salah selama ini oleh lingkungannya.
jadi pembentukan karakter seseorang selain karena kematangan otak, juga karena pengaruh eksternal (keluarga, agama, lingkungan). dan sungguh sangat menakutkan jika anak2 muda kita dibiarkan tanpa arah dan tanpa perlindungan dalam bergaul.
semoga kedepannya kita sebagai generasi penerus bisa membangun bangsa ini menjadi lebih baik...

an introduce from me

hi All...
ini semua emg ide-nya Rika a.k.a webeq, buat bikin blog bareng2
okey deh, saya terima tawarannya
dan here come my blog post...
hope you enjoyed~~

RUANG #galau … ???!!!

Suka kurang paham dengan istilah-istilah yang belakangan sering bermunculan di social network kita? Saya juga. Dari 24 jam saya hidup setiap harinya, alhamdulillah, tidak mau munafik ada kalanya 24 jam itu pula saya ‘beredar’ di dunia maya instead of dunia nyata. Apalagi kalau setiap weekend. Di hari normal, meskipun saya sebagai ‘jobless’, lebih dari 5 jam saya habiskan waktu didepan laptop atau blackberry hanya untuk sekedar berbalas sapa dengan teman-teman, update status, komentar sana sini, dan kegiatan utama terlebih lagi browse lowongan pekerjaan.

Itu kenapa laptop, modem, dan blackberry tidak pernah jauh dari tempat tidur. Kalau perlu ada persis disebelah kepala. Bad habbit yah … jangan ditiru. Bangun tidur tidak lagi ‘kuterus mandi’, tapi ‘kuterus online’. Blackberry pun dengan mudah teraih dan otomatis membuka aplikasi social network yang seperti kebanyakan orang juga memiliki. Ubber Social (dahulu Ubber Twitter), Social Scope (pengganti aplikasi Facebook for Blackberry), folder email (yang hampir setiap hari muncul notifikasi email baru tentang lowongan pekerjaan), dan sesekali Instant messaging seperti Blackberry Messenger atau Yahoo Messenger jika ada notifikasi. Kalau sudah begitu, bisa dipastikan sekali lagi 30 menit pertama setelah bangun tidur pasti tidak akan langsung turun dari tempat tidur. Olahraga jari, jempol terutama. Dan selanjutnya, suara ringtone notifikasi social network pun rasanya jauh lebih dinanti-nanti ketimbang ringtone notifikasi SMS atau telepon.
Mungkin memang harus begitu yah bagian dari evolusi manusia. Evolusi ‘kecanggihan’ hasil olah otak manusia. Semakin ‘kesini’, semakin canggih, dan bukan tidak mungkin dunia kita di masa depan akan persis seperti yang terjadi di film “Wall E”. Pada pernah nonton ‘kan? Pada bagian dimana diceritakan kehidupan manusia di masa depan tidak lagi berinteraksi secara langsung dan nyata dengan manusia lain karena teknologi telekomunikasi. Dan ketakutan saya tiba-tiba sempat muncul, karena hidup saya, tidak adil rasanya meng-generalisasi semua orang, menjadi begitu tergantung dengan gadget-gadget itu. Semakin menjadi ketakutan ketika merasa semua social network itu menjadi terlalu melanggar ruang privasi saya, oleh diri saya sendiri tentunya. Ruang ‘hati’ dan beberapa ‘telinga’ para sahabat atau keluarga pun mendadak menjadi tidak cukup lagi. Dan social network menjadi pilihan. Everything suddenly become a drama. Social network menjadi “ruang galau” bagi sebagian orang.

23 Feb 2011

LOVE WHAT YOU DO, DO WHAT YOU LOVE : a question mark

Buat beberapa orang yang mungkin sering mengeluhkan betapa membosankannya kehidupan dan pekerjaannya, pasti pada suatu titik akan menemui pepatah ini.
LOVE WHAT YOU DO, DO WHAT YOU LOVE
Tag line ini semata-mata untuk memotivasi sebagian besar orang untuk menemukan kembali semangat, spirit, dan mengembalikan tujuan utama hidup mereka. Khususnya dalam hal pekerjaan. Banyak pengalaman dan cerita dari beberapa teman yang disatu masa akan merasa jenuh dengan rutinitas pekerjaan mereka yang itu-itu saja. Pada masa dimana mereka akan merasa pekerjaan atau apa yang mereka lakukan saat itu bukanlah yang sesungguhnya ingin mereka lakukan. Based on apa yang pernah saya dengar, kebanyakan dari mereka menerima pekerjaan itu karena tuntutan hidup, perut, dan status sosial yang membuat mereka menjadi terkesan ‘asal’ dalam meng-iya-kan tawaran pekerjaan, atau ketika mengirimkan lamaran pekerjaan. Tidak adil rasanya kalau saya menjadikan cerita teman-teman saya sebagai ‘subjek’ utama topik post kali ini, maka saya juga akan mengatakan saya termasuk diantara mereka yang memiliki alasan tersebut dalam melamar pekerjaan”.

17 Feb 2011

C*R*S*I** …

Telepon rumah berdering. Pertanda sesuatu atau seseorang yang penting diseberang sana, mengingat seisi rumah ini lebih terbiasa menyebarkan nomer handphone ketimbang nomer telepon rumah karena alasan mobilitas. Dan untuk kesekian kalinya sapaan pertama yang terdengar dari seberang adalah …

“Selamat siang … bisa bicara dengan Ibu C*R*S*I**?”

Dan Saya, Papa, atau Mama selalu menjawab pertanyaan itu dengan kalimat, “Siang. Disini tidak ada yang namanya C*R*S*I**”. Karena memang itu yang sebenarnya. Atau terkadang kami bertiga menjawab dengan sedikit lebih panjang dengan kalimat,”Yang namanya C*R*S*I**sudah pindah setahun lalu”. Karena memang itu pula yang sebenarnya.

Kalimat berikutnya yang muncul dan selalu seperti itu,”Jadi ini bukan rumah Ibu C*R*S*I**?” Dan jawaban kami berikutnya yang akan selalu seperti itu,”Ya bukanlah!!! Ini rumah Bapak RH". C*R*S*I**itu dulu anak kos disini”. Seketika penelepon-penelepon itu mengucapkan terima kasih lalu menutup telepon. Tapi tidak jarang alias lebih seringnya yang melanjutkan pembicaraan dengan kalimat berikut,”Bener ya ini bukan rumahnya Ibu C*R*S*I**? Jangan bohong,”.

Mmmmm … pada kalimat itulah yang selalu menaikkan emosi kami bertiga PEMILIK RUMAH dan menaikkan nada suara yang semula normal.
***
C*R*S*I**. Semenjak kepindahannya hampir setahun yang lalu dari kediaman kami karena dia memang tinggal di kediaman kami sebagai anak kost, nama itu selalu menjadi target pencarian beberapa pihak bank. Apalagi kalau bukan urusan aplikasi kartu kredit dan penagihan tunggakan kredit. Bukan sekali atau dua kali beberapa bank yang ‘menyatroni’ rumah kami, sampai-sampai bisa saya katakan,”Niy telepon rumah dipasang cuma buat ngladenin si C*R*S*I** niy …” yang cuma bisa disambut getir oleh Papa atau Mama. Tapi memang begitu rasanya saking seringnya.

15 Feb 2011

FISH THING FISH

hehehehehe …
Sebenarnya kejadiannya sudah beberapa waktu yang lalu. Tapi baru sempet ditulis sekarang. Kalau yang sempat baca post sebelumnya (read 'Fish Hater’), maka post kali ini bisa dibilang kelanjutan ‘first thing’ moment yang saling terkait.

Di post sebelumnya, i had told all of you kalau saya tidak bisa makan ikan, karena satu dan lain hal. Dan saya ternyata mengalahkan ‘ketidak bisaan’ saya yang satu itu. hihihhihi. Untuk pertama kalinya … jeng jeng … i ate fish!!!! *banana dance. Berawal dari hangout bersama dGoss seperti biasa di weekend day, dan mereka memutuskan untuk makan sushi. Tidak berusaha untuk menyalahkan mereka karena (barangkali) lupa kalau saya tidak makan ikan dan sebangsanya. Well, sebenarnya ini kali ketiga saya ‘terpaksa’ menelan ikan-ikan itu T.T . Dan ketiga kalinya orang-orang disekitar saya lupa kalau saya tidak bisa memakan ikan. Kali ini saya tidak tega untuk membuyarkan bayangan sushi yang sudah melayang-melayang di pikiran teman-teman. Dan akhirnya dengan berpasrah diri saya pun mempositifkan diri sendiri dan menarik nafas dalam-dalam, berkata kalau segalanya akan baik-baik saja.

Jakarta


Jakarta ...

Ibukota Indonesia dan sekaligus kota terbesar di Indonesia, terbesar dalam artian aktifitas perekonomiannya. Tempat dimana 'gula' menumpuk disana. Gula yang menarik 2 juta lebih manusia beraktifitas mengais rejeki setiap harinya. Sebuah tempat persinggahan segelintir orang untuk bekerja. Lihat saja setiap pagi (bahkan terlalu pagi untuk disebut pagi) dan sore hari. Pola pergerakan kehidupan bergerak begitu seragam datang dan pergi.

9 Feb 2011

Dear Laptopku tersayang …

Awal tahun 2011 yang bertolak belakang. Di satu sisi bahagia karena termin pekerjaan yang turun alias isi rekening tabungan full tank,tapi di sisi lain efek lupa mensedekahkan 2,5% darinya berdampak pada 'hilangnya' beberapa digit di saldo rekening tabungan.

Semua berawal karena si laptop yang cari gara-gara pake ngambek si layar. Tapi memang tidak sepenuhnya salah si laptop melainkan si pengguna yang me-romusha laptop bekerja 24/7. Laptop menunjukkan kengambekannya pada suatu ketika dengan sebuah 'kedipan' alias blink yang muncul ditengah-tengah pekerjaan. Awal kemunculannya tidak berlangsung lama. Cuma sekali kedip. Dg asumsi barangkali si laptop minta diistirahatkan, maka untuk sehari itu laptop pun berkondisi off. Berharap esok hari akan baik-baik saja.

Dan memang benar. Besoknya semua berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala. Tidak ada kedipan.

Tapi.... Kejadian 'kedipan' itu jadi sering muncul dalam waktu beberapa hari kemudian. Yang awalnya sehari sekali bisa beberapa kali kedipan/blink meski dalam sekali 'kedip' intensitas kedipan tidak terlalu banyak. Kalau  bahasa kerennya ‘flicker’. Karena intensitas yang semakin sering itu, bahkan sempat ‘black out’ sekali, masuklah si laptop tersayang ke tempat servis. Dan tidak hanya 1 tempat servis yang didatangi, melainkan 3 tempat servis, 2 orang teman yang memang paham urusan beginian untuk berkonsultasi, plussss … beberapa akses IT kantor teman-teman. Dan hasilnya, rata-rata jawaban mereka memang sama atau mirip. Ke-error-an laptop ada di kabel penghubung ke monitor (lupa namanya apa).

5 Feb 2011

No title (Meracau)

Saturday Night Fever....

Stand alone at here...

Missing you...

Watch the moon and...it's empty without you by my side

Are you remembering me out there, Love?
Can you see me, heart?
Could you stand on your own without me, dear?
It is irritating knowing you out of my reach...

Are you feel the same way?
It's fevering me tonight...
Hoping could see you in a moment...
Wish there's a milky way for me to fly into your arms...
Surrounded by stars and make a route for me to run to you...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

3 Feb 2011

KALAEDOSKI : Fr(y)day

Accidently ... Atau lebih tepatnya memang sudah kehendak-Nya buat ketemu temen hari ini. Today is friday. Beberapa kejadian yg membuat gw harus ngerepotin si teman buat minta tolong install ulang OS laptop. LoL. Thank's God dasarnya si teman baik hati, he even came to my house to pick up my notebook. Kudunya gw yah yang anter ke tempat dia?? Sebuah obrolan awal muncul sesaat setelah si teman kelar sholat maghrib. Obrolan yang ternyata bakal jadi peringatan Tuhan ke gw. Itupun gw baru sadar dengan apa yg gw lakukan selama ini.

Terkejut ketika si teman datang ke rumah dengan sepatu fantovel, kaos kaki, dan celana kain. FYI, kami orang teknik terkenal dengan gaya slengekan, santai, tapi serius. LoL. Lebih kaget lagi pas si teman melepas jaketnya dan ada kemeja rapi dibaliknya yang lembab sedikit karena gerimis. Honestly, suka syirik atau 'tersinggung' tiap lihat orang punya penampilan begitu (read : ala orang kantoran). Dengan ngototnya, gw bertanya mati-matian si teman bekerja dimana padahal si teman tidak kalah mati-matiannya menghindar untuk menjawab. Dan sebuah jawaban singkat akhirnya muncul ....

"Habis interview kok .... Hehehe" jawab si teman.

Jujur saja,untuk ukuran si teman dengan background keluarga berkecukupan agak aneh ketika melihat dia harus kesana kemari jadi 'si doel' (untuk seterusnya para pencari kerja gw sebut si doel yah lol). Harusnya sih bisa saja dia menjadi salah satu para si doel lain yg dg mudah bekerja karena koneksi atau faktor X yg lain. Yahhh bukan rahasia umum lagi kalau memang yang 'begitu' itu ada. Tanpa rasa canggung si teman bercerita beberapa pengalaman interviewnya. Same old same old. Saya juga bercerita tentang pengalaman interview, loncat sana loncat sini. Pembicaraan jadi bertopik pengalaman kami berdua sebagai si doel. Kira-kira kalau mau dirangkum begini cerita si doel saya ...