Terkejut ketika si teman datang ke rumah dengan sepatu fantovel, kaos kaki, dan celana kain. FYI, kami orang teknik terkenal dengan gaya slengekan, santai, tapi serius. LoL. Lebih kaget lagi pas si teman melepas jaketnya dan ada kemeja rapi dibaliknya yang lembab sedikit karena gerimis. Honestly, suka syirik atau 'tersinggung' tiap lihat orang punya penampilan begitu (read : ala orang kantoran). Dengan ngototnya, gw bertanya mati-matian si teman bekerja dimana padahal si teman tidak kalah mati-matiannya menghindar untuk menjawab. Dan sebuah jawaban singkat akhirnya muncul ....
"Habis interview kok .... Hehehe" jawab si teman.
Jujur saja,untuk ukuran si teman dengan background keluarga berkecukupan agak aneh ketika melihat dia harus kesana kemari jadi 'si doel' (untuk seterusnya para pencari kerja gw sebut si doel yah lol). Harusnya sih bisa saja dia menjadi salah satu para si doel lain yg dg mudah bekerja karena koneksi atau faktor X yg lain. Yahhh bukan rahasia umum lagi kalau memang yang 'begitu' itu ada. Tanpa rasa canggung si teman bercerita beberapa pengalaman interviewnya. Same old same old. Saya juga bercerita tentang pengalaman interview, loncat sana loncat sini. Pembicaraan jadi bertopik pengalaman kami berdua sebagai si doel. Kira-kira kalau mau dirangkum begini cerita si doel saya ...
map si doel ... |
Dan ketika pada saatnya tiba, pengumuman CPNS beberapa kantor kementerian bermunculan. Memang tidak semua instansi pemerintahan mencari planolog (yesss bahasa kerennya ilmu gw PLANOLOGI), jurusan 'langka' tapi sebenarnya diperlukan sebanyak-banyaknya di Indonesia. Hehe narsis dikit boleh lah ... Hampir setiap instansi yang membutuhkan planolog tidak pernah tidak lolos dari pengamatan. Setiap hari bangun tidur langsung online, google-ing, dan isi toolbar firefox pun penuh dengan link button bookmark ke situs-situs lowongan pekerjaan dan website instansi yang memang diincar. Desktop laptop penuh dengan widget 'post it' yang berisi tanggal pengumuman, tanggal batas pengiriman berkas, tanggal pengumuman lolos administrasi, tanggal tes tulis, dan tanggal-tanggal penting lainnya. Yess ... I'm that desire of it. Suatu hari bokap bertanya iseng,
"nduk, memang kamu mau jadi PNS?"
"Iya, pa ..."
"Kalo misal lamaran perusahaan keterima terus PNS juga keterima, pilih yang mana?"
"PNS, pa"
"Kan gajinya kecil..."
"Lha papa kan juga PNS ..."
Hehehehe ...
Sampai-sampai beneran jadi si doel era millenium. Bukan map kertas isi lamaran yang dibawa tapi map yang biasanya dibuat portfolio alias map yang dalamnya ada kantong-kantong plastik. Mulai dari fotocopy KTP, kartu kuning, sampai sertifikat kursus ada didalamnya. Dan dibawa kemana-mana while surat lamaran dan CV tersebar di setiap storage file handphone dan flashdisk. Ditambah lagi dengan aktifitas pekerjaan sampingan (read: proyek) yang perlu mobilitas surabaya-malang, kemeja, celana kain, dan sepatu hak minimal 3 cm juga digotong kemana-mana. Just incase ada panggilan mendadak. Standby 24/7.
Tidak lama panggilan tes tulis pertama muncul dari Kementerian kelautan dan perikanan. Thank's God tempat tes bisa dipilih. Untuk menghemat ongkos jelas pastinya gw pilih tempat tes di kota kelahiran, Surabaya. Dan thank's God for the 2nd si sohib juga ikut. Paling tidak nanti nyasarnya barengan-lah hehehe. Sebelum tes tulis pun masih perlu verifikasi kartu peserta ujian yang pada saat itu juga gw sadar kalau banyak banget para si doel yang berharap jadi PNS. Dalam sekali session verifikasi kartu peserta bisa ratusan orang while rata-rata waktu verifikasi kartu peserta ujian ada 5 hingga 9 session. Wew!!! (Read : session = gelombang). Itu dengan asumsi yang hadir pasti ada juga yang sudah bekerja. Jadi bisa dibayangkan berapa ratusan ribu, jutaan mungkin, si doel yang bertarung sementara lowongan yang dicari tidak sedikit yang hanya membutuhkan 1 orang saja!!! Apalagi jurusan gw. Sudah bisa dipastikan rata-rata membutuhkan 1-4 orang, kecuali instansi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang membutuhkan 33 orang karena memang ini lahan kami. Di moment itulah gw sadar pintar saja tidak cukup di tahap ini. Yang diperlukan adalah berdoa yang sebanyak-banyaknya hehehehe. Dan seterusnya beberapa tes berdatangan dan rasanya seperti menjadi rutinitas selama beberapa saat berikutnya.
Menjadi pengalaman atau special experience ketika untuk kedua kalinya gw ke J-town (read : Jakarta) untuk tes yang sama, tes PNS maksudnya. Rasa berjuang lebih terasa di J-town. Karena segala hal benar-benar harus dilakukan sendiri. Menempuh puluhan kilometer jalanan untuk mencapai arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), berkawan ojek dan busway. Bukan lebay thing kalau gw bilang puluhan kilometer karena rumah kakak gw ada di Cibubur. Hehehe. Jadi memang benar-benar puluhan kilometer. Disela-sela ritual si doel thing itu ada moment adventures yang bikin gw sadar if I push to the max nothing is impossible. Gw akhirnya naik busway!!!!!! LoL Norak nggak tuh?? Tapi akan selalu ada yang pertama 'kan? Moment itu jadi my 'first thing' moment. Sebagai bukti meski gw kemana-mana selalu bawa kendaraan pribadi, bukan masalah penting dan no big deal kalau memang harus naik angkutan umum. FYI, banyak teman-teman gw suka heran kalau tiba-tiba gw naik angkutan umum. Whattt???!!!!! Ga penting deh ... Biasa wae-lah, peops!!!!! Pindah dari satu koridor busway ke koridor lain, loncat masuk ke bis di shellter 'komdak', meluncur ke Cibubur naik bis no. 27A jurusan cileungsi. Hehehe. That's such an adventures and I had pushed myself to the limit. Limit energi dan spirit adventures gw yang selama ini disimpan demi tetap ada di 'comfort zone' gw.
Another experience lagi ketika pengumuman lolos tes tahap berikutnya tiba. Dagdigdug melulu bawaannya. Dan ketika hasilnya muncul, sudah bisa ditebak kalau memang "ANDA BELUM BERUNTUNG". Tapi paling tidak ambil sisi positifnya memang belum waktunya mengabdi pada negara hari ini. You are way too good for government or vice versa, the government are not too good for you today. ;p . Baik yang diakhiri dengan moment dramatis atau tidak cuma bisa bilang begitu pada akhirnya. Yess ... Ada satu moment dramatis 'ditolak' pemerintah. Malas ceritanya sebenarnya, intinya dengan segala yang kami lakukan untuk antri bersama, kelaparan bersama, terkalahkan oleh seseorang yang bahkan datang terlambat jauuuuhhhhhh dari waktu yang ditetapkan dan dia di-interview dengan orang yang berbeda. Hehehehehe ... Lagi-lagi cuma bisa bilang ... Well ... Good luck and enjoy it, girl!! ;p
salah satu hasil tes cpns ... transparan abissss kali ini ... like this ... |
Dari beberapa pengalaman diatas, tidak salah rasanya kalau memang yang diperlukan hanya doa, doa, doa. Dan faktor X lainnya, in general context. Dan jangan pantang menyerah. Tuhan suka sama umatnya yang never give up hihihi ...
Back to the start of this post, yang bagian bilang gw seperti dapat peringatan dari Tuhan. Wealthy or not semua orang pasti berusaha untuk mendapat pekerjaan. Wealthy or not kita sama-sama berjuang dengan cara kita masing-masing buat dapat ridho dari Tuhan. Wealthy or not kita semua sama. Panjang lebar adventures moment gw jabarin menunjukkan kalau apa yang gw lakukan adalah yang seluruh dunia lakukan dan yang teman gw lakukan. Lagi-lagi bentuk usaha gw sebagai umat. Jangan terlalu pusing kepikiran apa yang orang lakukan. Fokus saja pada apa yg kita lakukan. Dan DO TO THE MAX!!!
*Aaarrrrggggghhhhhh gw nulis apa siy ini.......?????!!!!!!!!!
Powered by Telkomsel BlackBerry®
terakhir merasakan "sensasi" nama nampang di daftar peserta lolos PNS Pusat tahun berapa ya? lupa ... tapi sepertinya itu yg terakhir deh :))
BalasHapus