15 Feb 2011

Jakarta


Jakarta ...

Ibukota Indonesia dan sekaligus kota terbesar di Indonesia, terbesar dalam artian aktifitas perekonomiannya. Tempat dimana 'gula' menumpuk disana. Gula yang menarik 2 juta lebih manusia beraktifitas mengais rejeki setiap harinya. Sebuah tempat persinggahan segelintir orang untuk bekerja. Lihat saja setiap pagi (bahkan terlalu pagi untuk disebut pagi) dan sore hari. Pola pergerakan kehidupan bergerak begitu seragam datang dan pergi.

Begitu juga dengan para jiwa muda. Jakarta sekaligus menjadi pusat fashion bagi para fashionista untuk mencari referensi. Post ini sebenarnya terinspirasi dari komentar beberapa teman di Twitter yang terusik ulah beberapa anak muda di salah satu kota di Jawa Tengah. Ulah yang sebenarnya juga menimbulkan rasa tergelitik saya. Kira-kira begini komentar teman itu,"Ini mall gaulnya,yg dtg muda2 tampilan jakarta,tapi bahasa yg dipake JAWA"

Tidak berusaha untuk memprovokasi opini siapapun, dan barangkali tidak ada tendensi apa-apa dari si teman mengingat dia sendiri jg orang Jawa yang terhitung lumayan lama di ibukota, bahkan bukan tidak mungkin suatu ketika si teman dengan 'style' ibukota lalu keluar bahasa daerahnya. Hihihi. Sekali lagi tidak bermaksud dan tidak ada tendensi apapun dari komentar si teman. Tapi pada pernah ngga ngalamin kejadian seperti ini? Mendapat komentar dari lingkungan sekitar tentang betapa 'jakarta'nya kita atau sebaliknya betapa 'kedaerahan'nya kita.

Terkadang suka bingung kalau ada komentar-komentar seperti ini. Sekali lagi memang barangkali tidak ada tendensi apa-apa dlm pengucapannya, tapi apa mau dikata memang kalimat itu 'sedikit' mengunderestimate orang lain. Apa salahnya orang berdandan atau berpenampilan seperti 'orang jakarta'? Dimanapun dia berada. Namanya juga mall. Kalau ke kandang sapi pake high heels itu baru something wrong. Sama saja ketika kita berada di daerah Jawa lalu kita ber-lo gue ria. Juga aneh rasanya. Jadi apa yang salah dengan orang berlogat Jawa dg tampilan kota? And vice versa. Apakah salah? You tell me guys…

Yang coba saya katakan adalah, kenapa harus keluar kata-kata ini? Kenapa harus ada persepsi seperti ini? Jujur saja, terkadang saya juga masih terceletuk line kalimat semodel itu. Secara tidak sengaja. Hihihihi. Intinya sih why all drama, people??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dear Rika & friends ...