hehehehehe …
Sebenarnya kejadiannya sudah beberapa waktu yang lalu. Tapi baru sempet ditulis sekarang. Kalau yang sempat baca post sebelumnya (read 'Fish Hater’), maka post kali ini bisa dibilang kelanjutan ‘first thing’ moment yang saling terkait.
Di post sebelumnya, i had told all of you kalau saya tidak bisa makan ikan, karena satu dan lain hal. Dan saya ternyata mengalahkan ‘ketidak bisaan’ saya yang satu itu. hihihhihi. Untuk pertama kalinya … jeng jeng … i ate fish!!!! *banana dance. Berawal dari hangout bersama dGoss seperti biasa di weekend day, dan mereka memutuskan untuk makan sushi. Tidak berusaha untuk menyalahkan mereka karena (barangkali) lupa kalau saya tidak makan ikan dan sebangsanya. Well, sebenarnya ini kali ketiga saya ‘terpaksa’ menelan ikan-ikan itu T.T . Dan ketiga kalinya orang-orang disekitar saya lupa kalau saya tidak bisa memakan ikan. Kali ini saya tidak tega untuk membuyarkan bayangan sushi yang sudah melayang-melayang di pikiran teman-teman. Dan akhirnya dengan berpasrah diri saya pun mempositifkan diri sendiri dan menarik nafas dalam-dalam, berkata kalau segalanya akan baik-baik saja.
It named Hachi-Hachi placed at Tunjungan Plaza III, Surabaya. Ketika membuka menu pun tidak ada aroma kelezatan yang muncul di kepala seperti biasa setiap saya membuka menu di suatu tempat makan. Beberapa piring sushi ‘beredar’ disekitar meja kami bertiga kala itu, pun tidak bisa membangkitkan hasrat ingin makan sesegera mungkin, padahal kami bertiga sudah sangat kelaparan saat itu. Pilihan menu pun saya serahkan sepenuhnya ke kedua teman saya karena saya memang tidak paham bentuk, isi, dan rasa sushi-sushi yang terpampang di buku menu. Dan satu-satunya menu yang saya pesan dan sesuai dengan selera saya tidak lain dan tidak bukan Ice Tea!!!
Tidak lama kemudian, pesanan yang di-order pun datang. And still … no passionate at there. Melihat bentuk-bentuk sushi yang memang cantik tapi tetap saja tidak ada godaan untuk membuka sumpit sesegera mungkin dan menyumpit potongan pertama sushi. Untungnya, sushi yang dipesan (kalau tidak salah) disebut california shrimp dan calamari. Masih bisa mentoleransi shrimp alias udang dan calamari. Dan mengambil potongan pertama shrimp. Arrgggg … it’s so fishy!!!! Not to mention the restaurant, blame it on my tounge, karena kedua teman saya begitu menikmati dan belum berkomentar apa-apa. Agak kurang sesuai bayangan saya kalau shrimp-nya bisa so fishy, apalagi di buku menu termasuk fusion roll sushi yang (barangkali diartikan ‘sedikit’ dimasak. Correct me if i’m wrong). Itu kenapa saya masih bisa mentolerir udang a.k.a shrimp karena ‘dia’ tidak terlalu fishy. But … it’s different.
Dan selanjutnya, mengambil potongan sushi calamari yang bisa terlihat ada butiran-butiran telur ikan. iiieeeuuuhhhh!!!!!!!!!!! Dalam bayangan justru sushi ini yang akan terasa so fishy. Tapi … ternyata saya salah!!!!! Justru sushi ini yang makes me fall in love at the first sight into sushi!!!!! Hohohoohoho so delicious. Sebaliknya, justru teman-teman tidak terlalu suka (Whaatttt???!!!) dan menyebabkan saya menghabiskan whole those slices. lol
Sejak itu … saya meng-klaim diri saya … menyukai sushi and about to eat it again!!!
Dan kehidupan pun kembali berjalan seperti biasa. Hingga pada rangkaian perjalanan sehari-hari tiba pada ‘Jakarta Journey’ di akhir tahun 2010 kemarin, yang membawa saya pada satu kesempatan yang sama hanya di tempat yang berbeda, kota yang berbeda, dan partner makan yang berbeda. Menghabiskan waktu hari weekend di Jakarta bersama kakak dan kakak ipar, membawa saya pada salah satu mall terkenal di Jakarta. Grand Indonesia. Salah satu mall yang terletak di koridor utama Jl. Thamrin. Dengan hiruk pikuk manusia yang berjejal mencari kuliner spot yang memang banyak terdapat di mall tersebut, sampailah pada pilihan kakak yang tidak percaya saya makan sushi. hehehehe. Sampailah kami pada salah satu tempat yang cukup ramai tapi untung saja masih ada meja yang tersedia, Sushi Groove.
Satu hal ‘petuah’ sang kakak tentang sushi, “Always choose the hot spot ya, dek?? Semakin ramai tempatnya berarti ikan yang dimasak pasti fresh. Karena dia ngga bakal nyimpen ikan di freezer dalam waktu yang lama. Vice versa, semakin sepi tempatnya, ikannya juga pasti akan lama di freezer-nya. And it’s not good,”. Okay … nice info, gan!!!! Masuk diakal siy. Dan lagi-lagi karena ini kali ‘kedua’ untuk benar-benar ‘menelan’ ikan dan teman-temannya (kali keempat berpengalaman tentang ikan), saya menyerahkan pilihan sepenuhnya pada sang kakak yang memang lebih tahu menu apa yang recommended. Karena yang saya tahu hanya terbatas, maka menu california sushi juga tetap hadir di meja. Selebihnya ada beberapa menu yang dipilih kakak : unagi (semacam belut), traditional sushi shrimp, dan satu menu yang lupa ‘judul’nya apa (sweet dream something gitu). And … voila!!!! Masih suka ternyata sama makanan ini.
Dan satu hal yang barangkali bisa jadi tips buat yang agak ragu makan sushi karena keamisannya, cari menu yang disertakan mayonaisse diatasnya. Ini siy lebih ke tips saya yang dari kedua pengalaman tersebut secara tidak sengaja merasa pas dengan sushi ber-mayonaisse sebagai dressing-nya, lumayan bisa mengurangi rasa amis ikan dan teman-temannya. Atau cari menu yang memang ‘sedikit’ dimasak. Pasti ada pilihan menu itu kok. Dan kebetulan menu-menu yang saya makan kemarin memang ‘sedikit’ dimasak. Entah di-grill atau di-fries. Jangan takut untuk tanya ke waitress tentang isi sushi, dimasak atau tidak. Tapi biasanya siy di buku menu pasti akan dijelaskan isi atau topping sushi dibawah judul makanan. In english tentunya. Tapi tetap bertanya tidak ada salahnya.
(And for the dessert, we ate ice coffee cake hmmm …. yumO!! )
Enjoy Sushi, peops!!! *wink
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dear Rika & friends ...