1 Jun 2011

PLASTIC … PLASTIC … CODE IT!!!

Sudah mulai cinta lingkungan ‘kan?

Sudah sadar tentang global warming, climate change, dan sejenisnya?

Sudah pasti mengerti kalau plastik bukan recycle-able things ‘kan?

Beberapa waktu lalu, harus antar mama ke salah satu supermarket besar di dekat rumah, dan melihat jajaran botol-botol minum plastik yang lucu-lucu. Tidak hanya botol plastik minum tapi juga kotak makan plastik dan sejenisnya. Tapi jadi teringat juga dengan kode bahan plastik yang sebetulnya bisa berpengaruh dengan makanan atau minuman yang ditaruh didalamnya. Setelah mem-Mbah Bing-kan tentang kode plastik, ternyata sudah ada dan banyak informasi tentang topik terkait baik berupa artikel, dokumen resmi, maupun blog. Dari 381.000 results yang dikeluarkan Mbah Bing, ini beberapa yang bisa saya share dan link.

Buat yang belum paham, plastik memiliki sifat atau karakter bahan yang bisa mempengaruhi makanan atau makanan yang disimpan didalamnya. Dan untuk mempermudah kita, sebagai konsumen, ada kode-kode serta simbol yang umumnya disertakan di bagian bawah botol atau kotak plastik. Dari artikel internet kompas, kode-kode bahan plastik dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat, dan diadopsi oleh lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standarization). Kode pengenal plastik dibagi menjadi 7 kelompok, antara lain :

KODE (source : artikel internet kompas) PENGGUNAAN (source : http://www.tupperware.co.id/Images/Documents/lampirankode_BPOM.pdf)
image

Tanda ini biasanya disertai tulisan PET (polyethylene terephthalate). Plastik jenis ini berwarna jernih atau transparan dan banyak dipakai untuk botol air mineral, jus, dan hampir semua botol minuman ringan lain. Yang perlu diperhatikan adalah botol dengan bahan ini direkomendasikan hanya sekali pakai. Mengapa? Pertama, desain leher sempit pada botol membuatnya sulit dibersihkan. Lama kelamaan bakteri dari tangan dan mulut dapat tumbuh di botol. Kedua, bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat atau panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (yang dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

Botol minuman, minyak goreng, selai peanut
butter, kecap dan sambal, tray biskuit

image

Umumnya, kode ini disertai tulisan HDPE (high density polyethylene). Jenis plastik ini memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Biasa dipakai untuk botol kemasan susu berwarna putih, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman digunakan karena kandungan plastiknya mampu mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik dengan makanan atau minuman yang dikemasnya. Meski begitu, sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian saja. Pasalnya, untuk membuat PET dan HDPE digunakan senyawa antimoni trioksida. Senyawa kimia itu mudah masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan. Kontaminasi senyawa dalam periode lama akan menyebabkan iritasi kulit dan saluran pernapasan. Bagi perempuan, senyawa ini bisa meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran.

Botol susu cair dan juice, tutup plastik,
kantong belanja dan wadah es krim

image

Inilah jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Pada kemasan yang mengandung plastik jenis ini biasanya tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya serta tulisan V yang berarti PVC (polyvinyl chloride). Plastik ini bisa ditemukan pada pembungkus (wrap) dan beberapa botol minuman kemasan. Jenis ini berbahaya untuk kesehatan karena mengandung DEHA (Di-2-etil-heksiladipat) yang dapat bereaksi dengan makanan saat bersentuhan langsung. DEHA bisa lumer pada suhu 15 derajat celsius. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas plastik ini berbahaya untuk ginjal, hati dan penurunan berat badan. Sebisa mungkin hindari pemakaian jenis plastik ini. Cari alternatif pembungkus lain saja seperti plastik dari polyethylene atau bahan alami, misalnya daun pisang atau daun jati.

Botol jus, air mineral, minyak sayur, kecap,
sambal, pembungkus makanan (food wrap)

image

Biasanya ditulis bersama kode LDPE (low density polyethylene). Karakter plastik ini kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dengan permukaan agak berlemak. Terbuat dari minyak bumi dan biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Pada suhu di bawah 60 derajat Celsius, plastik ini sangat resisten terhadap senyawa kimia. Daya proteksinya terhadap uap air tergolong baik. Namun, kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Plastik ini sulit dihancurkan tapi dapat didaur ulang. Bahan ini baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemasnya.

Pot yoghurt, kantong belanja (kresek),
kantong roti dan makanan segar, botol yang
dapat ditekan

image

Tulisann PP (polypropylene) biasanya hadir bersama angka ini. Karakteristik plastik ini lebih kuat, transparan yang tidak jernih atau berawan, ringan dengan daya tembus uap yang rendah, memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. PP adalah jenis bahan plastik terbaik dan aman, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol susu untuk bayi serta wadah plastik yang bisa dipanaskan dalam microwave. Carilah wadah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman

Pembungkus biskuit, kantong chips kentang,
krat serealia, pita perekat kemasan dan
sedotan

image

Terbuat dari bahan plastik jenis PS (polystyrene). PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ketika makanan itu bersentuhan dengan wadah. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada perempuan yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem saraf. Selain itu, bahan plastik ini sulit didaur ulang karena memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.

Wadah makanan beku, sendok, garpu, Wadah makanan siap saji, cup kopi

image

Biasanya disertai tulisan OTHER. Jenis plastik ini terbagi 4 yaitu PC (polycarbonate), SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), dan Nylon. OTHER dapat ditemukan pada botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat rumah tangga, komputer, alat elektronik, dan plastik kemasan, botol susu bayi, gelas Balita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan, termasuk kaleng susu formula. Sebenarnya PC tidak dianjurkan sebagai wadah karena dapat mengeluarkan bahan utamanya, Bisphenol A ke dalam makanan dan minuman. Efeknya, bisa merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Sedangkan SAN dan ABS baik digunakan sebagai kemasan karena memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu. Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi. Sementara ABS digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.

Galon air mineral, botol susu bayi

Untuk beberapa negara di dunia terkadang menyederhanakan pelambangan atau simbolimage bahan plastik yang aman untuk makanan atau minuman dengan logo berikut, yang berarti aman untuk makanan atau minuman (for food use).

Selain ketujuh kelompok bahan plastik tersebut, jangan lupa dengan Melamin-formaldehid (MF) yang tidak bisa didaur ulang. Ingat peristiwa pelarangan pemerintah kita atas beberapa barang yang mengandung bahan ini? Melamin sehari-hari bisa kita temui pada peralatan makan, di rumah saya sendiri masih ada beberapa piring dan sendok melamin. Sebenarnya saya juga kurang paham dengan bahasan kimia atau mineral yang dikandung oleh melamin sehingga berbahaya jika bereaksi dengan suhu panas. Dari beberapa artikel tentang melamin menyebutkan bahan melamin mengandung mineral atau apalah istilahnya yang berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi. Untuk itu jangan pernah menggunakan peralatan makanan berbahan melamin dengan kondisi makanan masih panas.

Yang pasti semakin kesini, kita harus aware dengan hal-hal yang seperti ini. Sudah bukan lagi jamannya eyang-eyang kita yang memang punya kekebalan tubuh jauh lebih super dari kita (hehehe!!) sehingga mau pakai bahan apapun juga tidak pernah mengalami gangguan terhadap kondisi tubuh. Satu hal yang memang mulai saya biasakan dalam menggunakan barang berbahan plastik, khususnya untuk menyimpan makanan atau minuman, adalah tidak menggunakannya untuk makanan bersuhu, baik terlalu panas atau terlalu dingin. Meski umumnya plastik tidak akan bereaksi dengan makanan atau minuman dingin, tapi cukup ingat saja dengan karakter atau sifat plastik yang memang bereaksi dengan sesuatu yang bersuhu. Bahan plastik yang aman untuk makanan atau minuman (baca : for food use) sekalipun ada batas maksimum suhu yang aman dan toleran untuk tidak menimbulkan reaksi apapun (baca selengkapnya link lampiran kode BPOM di tabel). Jadi memang paling aman menggunakan peralatan berbahan plastik dalam kondisi makanan atau minuman bersuhu ruang. Gunakan peralatan berbahan keramik atau kaca/gelas untuk mengolah makanan bersuhu, kemudian tunggu hingga bersuhu normal untuk dipindahkan kedalam peralatan berbahan plastik yang diperlukan. Takes a lil effort tapi demi kesehatan tidak ada yang lebih ribet dari sakit itu sendiri ‘kan? Oya, satu lagi, sebisa mungkin hindari styrofoam yah … Penjelasan sudah ada ditabel.

 

save-earthLet’s save our earth, reuse-recycle-reduce, and keep health, y’all!!!

1 komentar:

  1. Terima kasih untuk share code-code yang tertera pada barang-barang yang berbahan plastik. Karena perlu diwaspadai karena ada beberapa bahan yang bisa menyebabkan efek negatif bagi kesehatan jika dikenai makanan panas atau dingin.

    BalasHapus

Dear Rika & friends ...