Semuanya berawal dari penyakit musiman yang datang dikala antibody bekerja improperly. Flu. Penyakit yang tidak kenal usia, musim, atau apapun asal antibody tubuh tidak bisa lagi menahan serangan virus-virus menjadi sebuah penyakit ‘mematikan’. Mulai dari lemas, tidak bisa beraktivitas selayaknya orang sehat, merambat ke kepala, suhu tubuh, dan lain sebagainya. Obatnya cuma satu, eh dua dink, minum air putih sebanyak mungkin dan istirahat total. Itulah yang terjadi pada saya kira-kira sebulan yang lalu. Sebagai seorang yang belum bekerja jam normal, cukup aneh juga bisa kena bad flu. Suhu tubuh cukup tinggi, tenggorokan super duper sakit, dan 24 jam cuma bisa merem melek diatas tempat tidur. Mama jadi dokter dadakan cekokin saya air putih berliter-liter. Papa langsung freak jadi petugas fogging nyamuk takut-takut demam berdarah, tiap ujung kamar disemprot obat nyamuk sambil sedikit ngomel-ngomel. Sementara saya … memendam hasrat akan Mie Ramen. Hehehe …
Mungkin bukan hanya saya yang terkadang mengandalkan menu-menu makanan berkuah ala ramen, tomyam, laksa, atau semacamnya untuk penyeimbang kondisi tubuh yang sedang drop. Terbayang semangkuk besar mie ramen yang panas, disajikan ekstra pedas, plus teh hangat rempah, sepertinya bisa mengembalikan suhu tubuh ke derajat normal. Apa daya kondisi tubuh yang belum memungkinkan cuma bisa gigit jari, apalagi mengingat lokasi rumah yang dipinggir Kota Surabaya jauh dari segala tempat.
Setelah beberapa hari kemudian kondisi tubuh mulai normal, tidak salah rasanya saya harus berterima kasih dengan beberapa teman yang mengajak hangout secara mendadak di malam minggu. Meski tidak lama karena masih harus menjaga kondisi tubuh experience kali itu benar-benar membuat saya dan teman-teman agak sedikit terbengong-bengong, mengingat tempat makan yang kami tuju tidak jauh dari rumah masing-masing dari kami tinggal, dekat dengan sekolah kami, dan berjuta kali kami melewati lokasi itu tidak sekali pun kami semua perhatian kalau ada tempat makan enak!!!
ramen @ Fujiya |
appetizer |
Kalau yang suka nge-ramen pasti paham ada kalanya ramen yang dihidangkan tidak halal atau bisa memilih daging halal. Untuk yang muslim taat, ada kalanya mempertimbangkan faktor peralatan dapur yang dipakai menjadi satu dengan masakan tidak halal. Itulah kenapa kadang kala saya dan teman-teman agak jarang menikmati menu makanan ini. Yang tidak kalah pentingnya adalah porsi mie yang disajikan di Fujiya sangat jumbo alias sesuai dengan ukuran mangkuk yang jumbo pula, melainkan sebagai ‘penghias’ karena porsi mie yang jauh lebih kecil seperti yang beberapa kali pernah saya temui. Jadi untuk yang lapar sekali, boleh mencoba menu ramen di Fujiya. Kali itu saya memesan menu ramen chicken crème (saya lupa nama lengkapnya), yang jelas ramen yang disajikan memiliki tekstur crème tidak terlalu kental, sayuran, daging ayam, dan beberapa potongan nori sebagai garnish yang tetap bisa dinikmati. Beberapa teman yang lain juga memesan ramen crème dengan pilihan daging yang lain dan lebih spicy. Suapan pertama … yummO!!! Suapan kedua … sedappp!!!! Suapan ketiga … slurrrppp!!! Suapan keempat … wow!!!! Dan seterusnya. Lebih spesial lagi ketika itu sedang ada promo “ramen free appetizer”. Pesan menu ramen apapun, gratis menu appetizer. Makanan penutup yang saya pilih kala itu semacan tofu goreng yang disajikan dengan kuah asin. Lagi-lagi maafkan saya karena lupa mencatat judul lengkap makanan yang saya pesan T.T . Rasa dari menu appetizer ini lumayan meskipun tidak terlalu spesial. Tofu khas jepang yang bertekstur lembut dengan lapisan luar hasil gorengan cukup enak untuk dinikmati. Atau mungkin juga karena terlalu kenyang dengan ramen, menu penutup ini jadi tidak terlalu menjadi fokus perhatian saya.
Tidak adil juga rasanya saya tidak menunjukkan minuman pilihan saya kala itu. Meski termasuk tempat makan yang menyajikan makanan jepang, ternyata Fujiya juga menjadi satu dengan café
black south asia tea |
Last but not least, urusan harga semua harga sebanding dengan rasanya. For food or drink. Kalau dirasa agak sedikit mahal, mungkin juga. Relatif. Tergantung kantong masing-masing. Tapi menurut saya semua standar harga kafe atau resto dengan rasa makanan dan minuman yang pas, bukan pas-pas an. Once again, berikut saya sertakan peta lokasi Fujiya dan café rollaas.
kakak...itu yg dimargorejo itu kn??eh harganya brp tuh??hahahaaa..maklum anak kos pemakan segala
BalasHapusyoyoi ... di papaya margorejo itu, kepet ... harga range standar cafe/resto. kl berasa agak kemahalan, coba dibandingin sama porsinya yg seambrekkk .... hehe worth kok ..
BalasHapus