Traveling ala si Newbie
Pernah gak memiliki keinginan traveling ke luar negeri tanpa ikut tour dan berbackpack ria?
Pernah nekad ngelakuinnya sendiri ?
Aku pernah. Dan cerita ini adalah kisah kenekatan aku di bulan Mei kemarin.
Berawal dari keputusan gak ikut trip gratis dari kantor ke Phuket di tahun 2010 (dadakan sih ngasih taunya).
Trus karena nyesel, jadi sok-sok mo rencanakan trip sendiri ma temen kantor yang senasib.
Pilihan destinasi jatuh ke Malaysia dan Singapore.
Kenapa nekad tapi kok dekat aja?
Karena masih newbie dan tabungan yang masih cekak.
Khusus untuk aku, aku malah bertekad mo backpack an aja.
Pede aja gitu, ma semi sok-sok bisa. Hehehehe.
Bagai mendapat durian runtuh, tak lama setelah keinginan tersebut di woro-woro kan kepada teman seperinginan (sama-sama ingin gitu) lha kok Air Asia kasih info ada promo tiket super murah untuk tahun depannya (2011).
SUB - KUL cuma 105ribu (total nett) dan KUL - SIN 150rb (total nett).
Tiket pulang KUL - SUB dapat harga 300ribuan (baru beli 2 bulan sebelum berangkat).
Demi melihat harga tersebut, langsung deh peserta membludak sampe terjadi 3 kloter (karena tau kalo gak bakal bisa cuti bersama-sama).
Karena aku sudah mupeng dan pengen segera berlibur, aku putuskan jadi kloter pertama di bulan Mei akhir. Pertimbanganku adalah Juni Juli itu sudah peak time musim liburan, pasti rame, dan mahal semua akomodasinya.
Trus aku hitung ada 4 orang lagi yang mau gabung di kloter pertama.
Oke sip, mangstap sudah.
Meski yang 4 ini sudah bilang bakal ngikut aja ma plan ku, aku ya gak masalah.
Yang penting awal ke luar negeri ada temen lah. :p
Ketika hari H semakin mendekat, rencana semakin mantap, rasa gak sabaran semakin memuncak, lha kok cobaan juga mulai menghampiri.
Satu per satu jalinan kawan beranjak menjauh (nyanyikan ala duet Uthe dan Katon).
4 orang teman se kloter mengundurkan diri dengan berbagai macam alasan.
Hatiku pun mencelosss.
Ngajak orang baru, harga tiket sudah mahal.
Berangkat sendiri, oh Tuhan, kalo ke-gap orang tua, ijin traveling akan ditarik kembali.
Maju, mundur.
Jadi ato enggak.
Bilang ortu ato enggak bilang ortu.
Stres.
Antara keinginan yang kuat, ma kekhawatiran tentang beberapa hal.
Secercah harapan tumbuh dengan teringatnya aku akan sahabat yang sedang kuliah di Johor Bahru.
Dia adalah Nadya Putri Fabarani (cek label: cerita nadya).
Nad sudah berkali-kali menawariku untuk datang menjenguknya.
Memang sih dia tidak tinggal di Kuala Lumpur, 4 jam dari sana.
Lebih deket ke Singapore malahan.
Maka aku putuskan: the show must go on. :D
Akhirnya: Nekad.
Meyakinkan diri sendiri kalo persiapan dan informasi yang lengkap kemungkinan besar akan pede lah berangkat sendiri.
Trus trik untuk masalah perijinan adalah memberitahu orang tua kalo aku bakal bersolo backpacker di menit-menit terakhir.
Yah gak menit juga kali, maksudku ya 2 minggu sebelum berangkat.
Tiap ditanya persiapan kudu kasih tampang berani dan yakin.
Berguru pada suhu-suhu backpack kenamaan, bermodal buku panduan traveling murah, info negara tujuan pertama dari sahabat dan kawan nya yang sudah pulang, lengkap sudah.
Aku pergi berpetualang dengan diiringi doa dari keluarga dan tepukan di bahu "semangat Na" oleh kawan-kawan dari kloter 2 dan kloter 3.
I was so ready to go at that time.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dear Rika & friends ...